Home » , » Linux Terminal Server Project (LTSP): Solusi Green IT High-Tech With Low Cost

Linux Terminal Server Project (LTSP): Solusi Green IT High-Tech With Low Cost

Written By Unknown on Saturday 27 April 2013 | 08:51




Assalamualaikum Wr. Wb.
Kalian tahu nggak? Apa itu LTSP? Bagi yang belum tahu disini saya akan membahas LTSP untuk Technology yang berbasis Green IT, dan ramah lingkungan. LTSP adalah paket add-on dari linux yang memungkinkan banyak user bekerja pada sebuah komputer. Seluruh aplikasi berjalan pada server dan terminal hanya menangani input dan output. Thin Client atau thinstation yang juga dikenal dengan X- terminal.
Teknologi ini populer di lingkungan sekolah yang memiliki keterbatasan dana dalam pengembangan lab komputernya. Peningkatan performa serta fitur dilakukan hanya pada server sehingga dapat menekan biaya investasi jangka panjang. Disamping itu sistem yang terpusat telah mengurangi beban pemeliharaan dan penanganan masalah (error handling), sehingga tenaga EDP dapat lebih berkonsentrasi pada pengembangan fitur.

Beberapa contoh dari distro yg mengadopsi LTSP misalnya K12LTSP, Skolinux, Abuledu, Edubuntu, The Cutter Project dan Deworks. Proyek ini di danai oleh Jm McQuilen.

Cara kerja
Pada saat komputer client melakukan booting dari loca device (harddisk, CD-ROM, USB, Floppy, Lancard) ia memuat kernel Linux serta melakukan inisasi terhadap peralatan di PC Client.
Saat kernel melakukan mengkonfigurasikan perangkat jaringan (dengan mekanisme Etherboot, Preboot Execution Environment (PXE) atau NetBoot) client merequest IP Address dari LTSP Server melalui protokol DHCP (server). Kemudian memuat Linux kernel dari preconfigured Linux Image (misal net.nbi atau vmlinuz.0) menggunakan protokol TFTP (Trivial File Transfer Protokol) yang telah berjalan pada services LTSP Server. Kemudian server menentukan path dari linkungan untuk chroot setiap client. Ini dilakukan oleh protokol NFS (Network File System). Lalu client melakukan mounts (pengenalan dan penerapann) path dari root-nya itu.
Setelah itu Client memanggil paket-paket linux dan pada akirnya memulai memanggil interface grafik ( x windowing system)sehingga ia terkoneksi ke login manager (XDMCP) dari ltsp server.
Pada LTSP 5 client melakukan client terlebih dahulu membangun saluran SSH (Secure Shell tunnel) ke LTSP Server yang kemudian memullai LDM login manager.
Mulai dari sini dan untuk selanjutnya, semua program-program berjalan pata LTSP Server tetapi ditampilkan serta dijalankan dari client.
Table:Perbedaan antara LTSP 4 and 5 LTSP Display Manager (LDM)
Deskripsi LTSP 4 LTSP 5 (MueKow)
GUI Export
XDMCP
ssh -X
Remote login/X display manager
KDM/GDM
Display Manager (LDM)
Distribution method
LTSP tarball
Native distribution
Authenticating server
XDMCP server
SSH server

Pemahaman konsep kerja LTSP menurut penulis lebih penting dari prosedur instalasi karena berdasarkan pengalaman sendiri serta tulisan-tulisan pada blog lain mengenai LTSP, proses instalasi relatif sederhana. Salain itu sebagai sebuah teknologi yg masih dalam tahap pengembangan awal, harus diakui LTSP masih miliki banyak kelemahan. Di sisi lain, solusi ini menjanjikan masa depan yang cerah, mengingat potensi-potensi pengembangan ke depan seperti teknologi load balance, paket-paket pendukung yng mulai tumbuh subur serta capaian yang sudah di lakukan hingga hari ini.
Oke, sudah tahu kan? hehe.. Sekian dari saya..
Wassalamualaikum Wr. Wb.


0 comments:

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

 
Copyright © 2013. Indo GIT | Indonesian Green IT
Inspiration by rizqiSah | CSR Semen Indonesia
Proudly by Blogger