Assalamualaikum Wr. Wb.
Kawan, kalian tahu nggak sih WWG itu apa? WWG adalah singkatan dari Waste Water Garden. Itu emangnya untuk apa sih? oke akan saya jelaskan Waste Water Garden adalah sebuah solusi menarik yang murah dan alami untuk pengolahan
limbah air kotor yang efektif. Sistem ini cocok untuk digunakan di
masyarakat, kantor, hotel dan rumah. Waste Water Gardens telah
dibuktikan lebih efektif, terjangkau dan tahan lama dibandingkan dengan
sistem pengolahan limbah biasa, khususnya di daerah tropis dan wilayah
yang terpencil. Sejauh ini Waste Water Gardens telah dipasang di lebih dari 150 rumah, hotel,kantor dan masyarakat di seluruh dunia. Di sekolah, alhamdulillah tim grecsa (sebutan tim adiwiyata di sekolah saya) juga sedang mencoba hal ini. Saya melihat lahan di UNIROW ini sangat berpotensi dan baik untuk bisa dikembangkan WWG
ini.
Siapa yang mengembangkan tehnologi ini?
Dr. Mark Nelson bekerja sama dengan Planetary Coral Reef Foundation
(PCRF U.S.) dan ahli ekologi yang terkenal Prof. H.T. Odum dari Center
for Wetlands di Universitas Florida, telah mengembangkan pendekatan yang
inovatif ini untuk pengolahan limbah air kotor.
Wastewater Gardens
yang pertama kali dipasang di Indonesia pada tahun 1998
Emerald Starr, arsitek yang mengatur pemasangan sistem ini sangat
terkesan dengan aplikasi sistem ini untuk melestarikan eko-sistem di
Indonesia sehingga bergabung dengan Yayasan IDEP untuk mempromosikan dan
mengembangkan sistem Wastewater Gardens ini di Indonesia.
Pada tahun 2000/2001, Dr. Mark Nelson, pembangun sistem Wastewater
Gardens ini diundang untuk memfasilitasi serangkaian seminar tentang
manfaat sistem Wastewater Gardens ini di universitas, pemerintahan dan
industri swasta di Indonesia. Pada tahun 2001, setelah memantau proyek
awal yang telah dikembangkan, BAPEDALDA telah memberikan surat
rekomendasi untuk Wastewater Gardens dan sejak saat itu telah mendukung
perkembangan proyek yang sedang berlangsung. Sebagai contoh yang bisa
dilihat untuk menggairahkan masyarakat akan sistem solusi lingkungan
yang menarik ini, sistem ini telah dipasang di kantor pusat BAPEDALDA di
sanur, Bali.
Sampai sekarang beberapa sistem telah dipasang di Indonesia dari
tempat-tempat pariwisata ke proyek-proyek perkembangan masyarakat,
resort dan rumah-rumah pribadi. Yayasan IDEP bekerja sama dengan
firma-firma arsitektur dan Perusahaan Pembangunan PT Bali Gede telah
memasang sistem Wastewater Gardens di seluruh Indonesia.
Wastewater Gardens - sebuah solusi yang ideal untuk daerah pertanian di Indonesia
Masyarakat kecil di daerah pertanian yang terpencil mempunyai
kesulitan dan harus membayar mahal untuk perawatan peralatan sistem
pengolahan limbah air kotor yang diberikan. Sering dilaporkan bahwa
perawatan ini tidak mungkin untuk dilakukan dan hasilnya adalah sistem
pengolahan limbah yang tidak bekerja.
non-existent and inadequate sewage treatment results.
“Limbah air kotor” ternyata juga merupakan sumber air dan nutrisi yang
berharga yang bisa digunakan untuk menyuburkan lahan basah dan kebun.
Ahli-ahli perlahanan basah telah menyimpulkan bahwa tidak hanya karena
alami tetapi juga eko-sistem yang dirancang dan dibangun dengan baik
sangat efisien untuk memanfaatkan dan membersihkan air yang mengandung
banyak nutrisi itu.
Karena sistem ini tergantung pada tanaman hijau dan mikroba, akan
lebih baik proses kerjanya apabila dilakukan di daerah yang hangat dan
banyak sinar matahari. Maka pendekatan ini sangat ideal untuk daerah
beriklim sedang dan daerah tropis.
Pendekatan ini sangat sempurna untuk digunakan di Indonesia karena
disamping mudah perawatannya juga sangat efisien dalam merubah apa yang
tadinya ‘limbah’ menjadi sesuatu yang menguntungkan. Lahan basah juga
tidak mahal, tidak ada ketergantungan akan tehnologi yang rumit dan
mahal perawatannya. Lahan basah tidak memerlukan listrik atau bahan
bakar.
Oke sudah tahu kan kawan-kawan? menarik juga ya hal ini. Terimakasih kawan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Via
WWG Inovasi Untuk UNIROW
Written By Unknown on Tuesday, 30 April 2013 | 20:52
Labels:
green campus,
headline
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment